Skip to main content

Tentang Rumah pada 3 Agustus 20155


Pagi ku ditemani senyum hangat
Menyapa hari di antara tegukan segelas susu coklat
Hingga pulang pun didamba
Satu per satu menguraikan asa 

Kira- kira begitulah cara ku memandang rumah dulu 
Sampai mentari akhinya ditutupi awan kelabu 
Hujan selalu ku harap turun agar kembalikan pelangi 
Sayangnya ia tak pernah datang menggantikan badai 

Bernapas di bawah atap yang sama namun penuh sesak 
Rasanya berbanding terbalik dengan luas yang semakin memberi jarak 
Aku pikir aku akan kedinginan sampai mati rasa 
Seiring gemuruh halilintar yang memakan akal sehat lalu menelannya 

Tapi ku sadar aku hanya punya diriku sendiri 
Untuk itu aku berhenti meringkuk lalu bangun berdiri 
Sambil menepis kenangan hangat palsu aku meraih gagang pintu 
Dan detik itu pula terhampar di pelupuk mata jalan berliku menjanjikan rumah baru

Comments

Popular posts from this blog

A Girl of My Own

I live in layers I, myself, spent my whole life to recognize;