Untuk setiap hela napas,
terdapat harapan dan mimpi yang hampir kandas
Diselipkan penuh hati-hati
dalam satu dua tiga gulir detik
yang berlomba dikejar oleh mati
Entah tentang rencana panjang
atau cara menghindari berjalan telanjang
Akuilah,
Tidak semua nyata adalah bahagia
Semua yang diinginkan untuk menjadi,
Pun akan mati di beberapa sisi
Seperti seorang penulis yang punya mimpi
untuk ciptakan sebuah citra
yang memanja mata
Namun apa daya,
Jauh sebelum kuas menyelesaikan tugasnya,
Ia sadar untuk mengingatkan sejuta manusia
Akan kesia-siaan yang akan datang
Dalam setiap hela napas,
Penulis tahu tangannya bukan untuk menggores kuas;
Bukan untuk mencampur warna;
Bukan untuk mencipta citra,
Di akhir cerita, ia akhirnya memanggil teman baiknya
Untuk sekadar temani apa yang sudah terlanjur mati
Sebelum menjadi
Sederet kata yang tersusun di bawah gambar
adalah bentuk pemanfaatan akan semua yang telah
terdapat harapan dan mimpi yang hampir kandas
Diselipkan penuh hati-hati
dalam satu dua tiga gulir detik
yang berlomba dikejar oleh mati
Entah tentang rencana panjang
atau cara menghindari berjalan telanjang
Akuilah,
Tidak semua nyata adalah bahagia
Semua yang diinginkan untuk menjadi,
Pun akan mati di beberapa sisi
Seperti seorang penulis yang punya mimpi
untuk ciptakan sebuah citra
yang memanja mata
Namun apa daya,
Jauh sebelum kuas menyelesaikan tugasnya,
Ia sadar untuk mengingatkan sejuta manusia
Akan kesia-siaan yang akan datang
Dalam setiap hela napas,
Penulis tahu tangannya bukan untuk menggores kuas;
Bukan untuk mencampur warna;
Bukan untuk mencipta citra,
Di akhir cerita, ia akhirnya memanggil teman baiknya
Untuk sekadar temani apa yang sudah terlanjur mati
Sebelum menjadi
Sederet kata yang tersusun di bawah gambar
adalah bentuk pemanfaatan akan semua yang telah
hancur berantakan
Mati ditelan harapan selama tujuh bulan
Mati ditelan harapan selama tujuh bulan
Comments
Post a Comment